1.Pengetahuan bahwa citra dapat terbentuk pada sebuah permukaan dalam sebuah
ruang gelap (CamerA Obscura) diperkirakan berasal dari China kuno.
Tahun 1000
Al
Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab menulis bahwa citra (gambar) dapat
dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil.
Tahun 1000
2.Sekitar 400 tahun kemudian
Leonardo da Vinci, juga menulis mengenai fenomena yang sama. Seandainya tulisan
da Vinci dipublikasikan, kemungkinan ia dianggap sebagai penemu prinsip kerja
kamera.Tahun 1558
Battista Delta Porta, dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui buku tentang Camera Obscura yang dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut didasari pada penemuan-penemuan da Vinci.
Battista Delta Porta, dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui buku tentang Camera Obscura yang dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut didasari pada penemuan-penemuan da Vinci.
3.Awal abad 17
Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut, ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Problem yang belum bisa diatasinya ialah menghentikan proses kimia, setelah gambar-gambar terekam agar permanen.
Tahun 1727
Johann Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman, juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.
Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut, ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Problem yang belum bisa diatasinya ialah menghentikan proses kimia, setelah gambar-gambar terekam agar permanen.
Tahun 1727
Johann Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman, juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.
4.Sekitar Tahun 1800
Thomas
Wedgwood, seorang Inggris, bereksperimen untuk merekam gambar positif dari
citra melalui lensa pada camera obscura (sekarang lebih dikenal dengan sebuatan
'Kamera') tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi
sebagaimana juga Schuize, untuk membuat gambar-gambar negatif (yang kemudian
dikenal dengan nama "Fotogram'), pada kulit atau kertas putih yang telah
dibubuhi komponen perak dan menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran.
5.Tahun 1824
Setelah
melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai orang dengan berbagai jenis
pekerjaan dari berbagai negara. Akhirnya pria berkebangsaan Perancis bernama
Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograpf berhasil membuat gambar permanen
pertama yang dapat disebut "FOTO" (tanpa menggunakan kamera), melalui
proses yang disebutnya : HELIOGRAVURE (yang proses kerjanya mirip prinsip kerja
lithograf) dengan menggunakan sejenis aspal (yang disebutnya Bitumen of Judea)
sebagai bahan kimia dasarnya. Kemudian dicobanya menggunakan kamera (Ada sumber
yang mengatakan bahwa Niepee sebagai orang pertama yang menggunakan lensa pada
camera obscura. Pada masa itu lazimnya camera obscura hanya berlubang kecil),
juga bahan kimia lainnya, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan.
6.Agustus 1827
Tahun 1829
Niepee secara resmi bekerjasama dengan Daguerre, namun, setelah beberapa lama, Niepee meninggal dunia (tahun 1833).
7. 7 Januari 1839
Dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil kerjanya yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut "DAGUERRETYPE", yang tak dapat diperbanyak / reprint / repro. Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil, dan Daguerretype tertua yang diciptakan tahun 1837 hingga kini masih ada.
Juni 1840
Talbot memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga menghasilkan negatif diatas kertas.
Dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil kerjanya yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut "DAGUERRETYPE", yang tak dapat diperbanyak / reprint / repro. Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil, dan Daguerretype tertua yang diciptakan tahun 1837 hingga kini masih ada.
Juni 1840
Talbot memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga menghasilkan negatif diatas kertas.
8.Oktober 1847
Abel Niepee de st.Victor, keponakan Niepee, memperkenalkan penggunaan kaca sebagai base negatif menggantikan kertas.
Januari 1850
Seorang ahli Kimia Inggris, Robert Bingham, memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsi foto, yang saat itu cukup populer dengan sebutan "WET-PLATE Fotografi". Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan, penggunaan roll film mulai dikenal.
George Eastman, seorang Amerika, menciptkan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak tahun 1877. Ia menjual produk baru dengan merek KODAK berupa sebuah kamera box kecil dan ringan, yang telah berisi roll film (dengan bahan kimi perak Bromida) untuk 100 exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera (berisi film) dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu, kamera dikirimkan kembali dan telah berisi roll film yang baru. Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru dari Eastman tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa.
10.Hingga kini
Perkembangan fotografi terus mengalami peninggkatan dan berevolusi menjadi
film-film digital yang mutakhir tanpa menggunakn roll film, hingga masuk dalam
tahap era digital yang dibarengi dengan teknologi pendukung lainnya.
Kamera Digital 3D Terkecil Di Dunia Dari Sony
29 Julai 2010
Sony telah memperkenalkan 2 model kamera digital 3 dimensi (3D) terkecil di dunia iaitu Sony Cyber-short model DSC-TX9 dan DSC-WX5. Model DSC-TX9 dilengkapi dengan 3.5 inci LCD touchscreen dan model DSC-WX5 dilengkapi dengan 2.8 inci skrin LCD. Kedua-dua kamera digital ini mempunyai resolusi 12.2 megapiksel. Kamera ini merakam foto 3D dengan sistem lensa tunggal yang menggunakan 'sweeping motion'. Kedua-dua model ini menawarkan ciri Panorama Sweep 3D yang membolehkan penggunanya mengambil gambar panorama secara 'one press and sweep motion'. Ia juga dapat mengambil video dalam format Full HD. Kedua-dua kamera ini boleh didapati mulai September.
Kamera Digital 3D Terkecil Di Dunia Dari Sony
29 Julai 2010
Sony telah memperkenalkan 2 model kamera digital 3 dimensi (3D) terkecil di dunia iaitu Sony Cyber-short model DSC-TX9 dan DSC-WX5. Model DSC-TX9 dilengkapi dengan 3.5 inci LCD touchscreen dan model DSC-WX5 dilengkapi dengan 2.8 inci skrin LCD. Kedua-dua kamera digital ini mempunyai resolusi 12.2 megapiksel. Kamera ini merakam foto 3D dengan sistem lensa tunggal yang menggunakan 'sweeping motion'. Kedua-dua model ini menawarkan ciri Panorama Sweep 3D yang membolehkan penggunanya mengambil gambar panorama secara 'one press and sweep motion'. Ia juga dapat mengambil video dalam format Full HD. Kedua-dua kamera ini boleh didapati mulai September.
0 komentar:
Posting Komentar