Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan
sebuah pilihan dari berbagai alternative pilihan yang tersedia. Seseorang
terkadang dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan
(keputusan) dari berbagai alternatif yang ada. Proses ini terkadang amatlah
rumit karena berdampak pada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Seorang pimpinan
produksi memutuskan untuk mengurangi produksi di saat kondisi perekonomian
sedang buruk, seorang jenderal memutuskan untuk melakukan serangan endadak
karena tahu bahwa musuh sedang tidap siap dan siaga. Masih banyak contoh-contoh
lainnya yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari contoh di atas terlihat adanya alternatif, misalnya
pimpinan produksi menaikan jumlah produksi atau tidak, seorang jenderal harus
melakukan serangan mendadak atau tidak. Minimal ada dua alternatif dan dalam
praktiknya terdapat dua atau lebih keputusan yang harus diambil oleh pengambil
keputusan dimana pengambil keputusan harus memilih salah satu pilihan
berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Setiap orang dapat membuat
keputusan, akan tetapi dampak keputusan yang ditimbulkan berbeda-beda. Ada yang
sempit dan ada pula yang luas ruang lingkup yang terkena dampak atau pengaruh
tersebut.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu
memecahkan permasalahan atau persoalan (problem
solving) dan setiap
keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Hampir setiap hari,
bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga,
di kantor atau di dalam organisasi (departemen, dan industri pemerintah,
perusahaan, perguruan tinggi) atau di masyrakat. Keputusan dibuat oleh individu
(perseorangan), organisasi, kelompok individu, negara dengan satu tujuan atau
lebih yang hendak dicapai. Dalam dunia yang modern ini, kehidupan menuntut
banyak sekali keputusan yang harus dibuat baik yang memiliki dampak yang luas
maupun yang sempit.
Empat Kategori Keputusan
a. Keputusan dalam
keadaan kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang
diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam
keadaan yang pasti (terdapat kepastian). Dengan kata lain dalam keadaan ada
kepastian, kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari tindakan (action). Misalnya dalam
persoalan linear programming, kita dapat mengetahui berapa jumlah
keuntungan (profit)maksimum
yang bisa diperoleh setelah kita mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan
kebutuhan input bagi masing-masing jenis produk. Dalam kehidupan sehari-hari,
banyak sekali keputusan yang kita ambil dalam keadaan ada kepastian. Kita tahu
dengan pasti arah untuk berangkat ke kantor, restoran favorit, atau obat yang
mujarab. Hal-hal semacam itu sudah rutin kita laksanakan sehingga tidak perlu
pemikiran yang mendalam. Permasalahan akan berbeda ketika pemerintah harus
mengatur ekspor non-migas dari sektor pertanian agar jumlah penerimaan devisa
hasil ekspor maksimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Misal,
luas lahan yang tersedia, jumlah petani, jumlah benih dan modal yang tersedia,
dan jumlah permintaan.
Berbagai teknik Operation Research (OR) yang tergolong ada kepastian
antara lain linear
programming (LP), persoalan
transportasi, persoalan penugasan, net working planning. Pemecahan mengenai
pemngambilan keputusan dalam keadaan / situasi adanya kepastian bersifat
deterministik.
b. Keputusan dalam keadaan
resiko (risk)
Resiko terjadi bila hasil
pengambilan keputusan walaupun tidak dapat diketahui dengan pasti, tetapi dapat
diketahui nilai kemungkinannya (probabilitas). Misalnya, anda ingin memutuskan
membeli barang. Setiap barang dibungkus dengan rapi sehingga anda tidak dapat
membedakan barang yang dalam keadaan bagus maupun cacat. Seandainya penjual
tersebut jujur dan anda diberitahu bahwa barang tersebut berjumlah 100 buah dan
barang yang dalam keadaan rusak berjumlah 99 buah. Kemudian anda harus
memutuskan apakan membeli barang tersebut atau tidak.
Bila anda termasuk orang yang
normal, mungkin anda tidak akan membeli barang tersebut, sebab resikonya
terlalu besar. Kemungkinan memperoleh barang rusak sebesar 99%. Namun jika
sebaliknya, jumlah barang yang rusak hanya ada 1 buah. Kemungkinannya adalah
anda akan membeli barang tersebut, sebab kemungkinan untuk mendapatkan barang
rusak hanya 1%.
c. Keputusan dalam keadaan
ketidakpastian (uncertainty)
Adalah suatu keadaan dimana
kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum pernah terjadi sebelumnya
(pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan informasi
sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan. Dengan informasi tersebut maka dapat
dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai
probabilitasnya. Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan
informasi yang anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda secara subjektif.
Permasalahan ini sudah tidak lagi berada dalam ketidakpastian, melainkan berada
dalam kepastian karena resiko yang akan diterima telah diketahui. Walaupun
nilai probabilitas yang anda peroleh cukup kasar (roughly estimate). Pohon
keputusan (decision tree) bisa dipergunakan untuk memecahkan
persoalan dalam ketidakpastian.
d. Keputusan dalam keadaan
konflik (conflict)
Terkadang dalam pengambilan
keputusan tidak selalu lancar. Banyak permasalahan-permasalahan yang perlu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan yang
diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik. Situasi konflik dapat
terjadi bila kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan
(ada konflik) dalam situasi yang kompetitif. Pengambil keputusan bisa juga
berarti pemain (player)dalam
suatu permainan (game).
Sebagai contoh, pengambil keputusan (sebut A) memperoleh keuntungan dari suatu
tindakan yang dia lakukan (course
of action). Hal ini disebabkan karena pengambil keputusan yang lain (sebut
B) juga mengambil tindakan tertentu. Dalam analisis keputusan (decision analisys),
pengambil keputusan atau pemain tidak hanya tertarik pada apa yang secara
individual dilakukan, tetapi juga apa yang dilakukan oleh keduanya (yaitu A dan
B). Oleh karena itu keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh masing-masing
akan saling mempengaruhi baik secara positif (menguntungkan) atau negatif
(merugikan). Dalam praktiknya banyak sekali situasi semacam itu, misalnya
perusahaan terlibat dalam strategi pasar yang kompetitif, pengembangan produk
baru, dan memikat eksekutif yang berpengalaman.
Walaupun kelihatannya
sederhana, keputusan dalam situasi ada konflik sering kali dalam praktiknya
menjadi sangat kompleks (ruwet). Misalnya, kita dihadapkan pada keadaan yang
tidak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa mempengaruhi
hasil keputusan. Faktor-faktor yang dipertimbangkanmenjadi lebih banyak.
Keputusan dalam situasi ada konflik bisa dipecahkan dengan teori permainan (game theory).
0 komentar:
Posting Komentar